MAKALAH Bimbingan dan Konseling Karir
A. Pendahuluan
Pekerjaan yang memuaskan sesuai dengan kemampuan, bakat, dan
minatnya diperlukan perencanaan karir secara matang. Pemilihan jabatan atau
pekerjaan di masa mendatang secara tepat merupakan aspek yang sangat krusial,
sehingga telah menempatkan pentingnya layanan bimbingan karir bagi siswa
sebagai bagian integral dari layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Di
indonesia sendiri, pentingnya bimbingan karir bagi para siswa khussunya tingkat
SMA sudah dirasakan sejak lama. Manun, karena sempitnya pemahaman konselor di
sekolah, sehingga dalam pelaksanaannya sering terjadi malpraktek, tidak diikuti
dengan assesment yang tepat, informasi pekerjaan tidak diberikan secara
mendalam, terpadu, dan komprehensif, serta kurang dilaksanakan secara intensif.
Akibatnya, hasil dari bimbingan karir
tersebut masih jauh dari apa yang diharapkan. Semestinya mereka akan
bekerja dengan senang hati dan penuh semangat jika yang dikerjakannya memang
sesuai dengan keadan diri, kemampuan, dan minatnya. Begitu pun sebaliknya.
Maka, kehadiran bimbingan karir sangat diperlukan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka
rumusan masalah yang akan kami bahas adalah sebagai berikut:
- . Apa yang dimaksud bimbingan karir?
- Apa saja prinsip-prinsip bimbingan karir?
- Apa saja aspek-aspek bimbingan karir?
- Apa tujuan bimbingan karir?
- Bagaimana penyelenggaraan bimbingan karir?
B. Pengertian
Bimbingan Konseling Karir
Bimbingan merupakan pemberian bantuan oleh seseorang kepada orang
lain dalam menentukan pilihan, penyesuaian dan pemecahan permasalahan”.[1]
Konseling adalah kegiatan dimana semua fakta dikumpulkan dan semua pengalaman
individu difokuskan pada masalah tertentu untuk diatasi sendiri oleh yang
bersangkutan, dimana ia diberi bantuan pribadi dan langsung dalam pemecahan
masalah tersebut.[2]
Secara singkat konseling dapat dipahami sebagai proses pemberian bantuan yang
diberikan oleh konselor kepada konseli agar konseli dapat memahami dan
mengarahkan hidupnya sesuai dengan yang diharapkan.
Sedangkan karir, menurut KBBI adalah perkembangan dan kemajuan
dalam kehidupan, pekerjaan, jabatan, dan sebagainya.[3]
Sedangkan menurut Donald E. Super seperti yang dikutip oleh Dewa Ketut Sukardi,
karir adalah sebagai suatu rangkaian pekerjaan, jabatan, dan kedudukan yang
mengarah pada kehidupan dalam dunia kerja.[4]
Secara kesimpulan dapat dikatakan bahwa yang karir adalah suatu status dalam
jenjang pekerjaan atau jabatan sebagai sumber nafkah berupa mata pencaharian
utama maupun sampingan.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat di ambil kesimpulan bahwa
yang dimaksud bimbingan karir adalah bimbingan yang dilakukan untuk
mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan pekerjaan
atau jabatan (profesi) tertentu serta membekali diri supaya siap memangku
jabatan itu dan menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan pekerjaan yang telah
dimasuki.[5]
Bimbingan karir juga merupakan bagian dari proses akhir studi siswa. Dimana setelah
menyelesaikan studinya mereka memerlukan arahan, bimbingan, serta pembelajaran
dalam memilih dan mencari identitas dirinya di dunia karir, sehingga mereka
tahu hendak kemana harus melangkah dan mencari karir yang cocok untuknya.
Sebab, jika tidak sesuai dapat dipastikan mereka akan kurang bersemangat dan
tidak tekun dalam bekerja. Untuk itu sangat diperlukan adanya bimbingan karir.
C. Prinsip-prinsip
Bimbingan Karir
Terdapat beberapa prinsip dasar yang dipandang
sebagai landasan bagi layanan bimbingan karir. Prinsip-prinsip itu adalah
sebagai berikut :
1. Bimbingan karir ditujukan bagi semua individu.
Prinsip ini berarti bahwa bimbingan karir diberikan kepada semua individu atau
peserta didik, baik yang tidak bermasalah
maupun yang bermasalah, baik pria maupun wanita, baik anak-anak, remaja,
maupun dewasa. Dengan demikian, bimbingan karir merupakan suatu proses layanan
berkelanjutan dalam seluruh perjalanan hidup seseorang.
2. Bimbingan karir merupakan bantuan yang
diberikan kepada individu (siswa) yang sedang dalam proses berkembang. Dengan
demikian, ciri-ciri dan tugas-tugas perkembangan pada tahap tertentu hendaknya
dijadikan dasar pertimbangan dalam setiap kegiatan bimbingan karir.dalam hal
ini pendekatan yang digunakan dalam bimbingan karir lebih bersifat preventif
daripada kuratif.
3. Bimbingan karir bersifat individual. Setiap
individu bersifat unik (berbeda satu sama lainnya), dan melalui bimbingan karir
individu dibantu untuk memaksimalkan perkembangan keunikannya tersebut.
4. Bimbingan karir menekankan hal yang positif.
Bimbingan karir sebenarnya merupakan proses bantuan yang menekankan
pengembangan penguatan dalam diri dan
kesuksesan, karena bimbingan karir merupakan cara untuk membangun pandangan
yang positif terhadap diri sendiri, memberikan dorongan dan peluang untuk
berkembang.
5. Bimbingan karir merupakan usaha bersama.
Bimbingan karir bukan hanya tugas atau tanggung jawab konselor, tetapi juga
tugas guru dan kepala sekolah. Sehingga program bimbingan karir akan
berlangsung efektif apabila ada kerja sama antar personel sekolah, juga dibantu
personel dari luar sekolah seperti orang tua siswa atau para spesialis.
6. Pengambilan keputusan merupakan hal yang
esensial dalam bimbingan karir. Bimbingna karir diarahkan untuk membantu
individu agar dapat melakukan pilihan dan mengambil keputusan karirnya.
Bimbingan karir berperan untuk memberikan informasi dan nasihat kepada
individu.
7. Bimbingan karir berlangsung dalam berbagai
latar belakang kehidupan. Pemberian layanan bimbingan karir tidak hanya
berlangsung di sekolah, tetapi juga di lingkungan keluarga, perusahaan, lembaga
pemerintah, dan masyarakat.[6]
D. Aspek-aspek
Bimbingan Karir
Karir-karir tertentu berkaitan erat dengan
latar belakang pendidikan. Pengembangan bimbingan karir di sekolah dan madrasah
tentu disesuaikan dengan tingkatan lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Artinya layanan bimbingan karir di SD/MI tentu tidak sama dengan di SMP/MTs,
begitu juga di SMA/MA.
Beberapa aspek yang membutuhkan pelayanan
bimbingan karir di sekolah dan madrasah adalah :
a) Pemahaman terhadap dunia kerja
b) Perencanaan dan pemilihan karir tertentu
c) Penyediaan berbagai program studi yang
berorientasi karir
d) Nilai-nilai kehidupan yang berkaitan dengan
karir
e) Cita-cita masa depan
f) Minat terhadap karir tertentu
g) Kemampuan dalam bidang karir tertentu
h) Bakat khusus terhadap karir tertentu
i) Kepribadian yang berkenaan dengan karir
tertentu, dan lain sebagainya.[7]
E. Tujuan
Bimbingan Karir
Secara umum tujuan bimbingan karir adalah
untuk membantu para siswa memiliki keterampilan dalam mengambil keputusan
mengenai karirnya dimasa depan, untuk mencapai hal itu diperlukan adanya
pemahaman diri siswa dalam pengamatan lingkungan sekitar yang tepat bagi
dirinya sendiri dalam menentukan masa depannya.
W.S. Winkel berpendapat bahwa bimbingan karir memiliki
tujuan agar siswa:
1.
Memahami sisi dunia kerja, serta faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan untuk memilih program atau jurusan secara tepat.
2.
Memiliki sifat positif terhadap diri sendiri serta pandangan yang
objektif dan maju terhadap dunia kerja, dan
3.
Membuat keputusan yang realistis tentang karir yang dipilih sesuai
dengan kemampuannya.[8]
Lebih lanjut
lagi, Suryobroto membedakan tujuan bimbingan karir menjadi dua jenis, pertama;
tujuan jangka pendek, yaitu untuk membantu siswa memilih jurusan bagi
kelanjutan studinya, dan kedua; tujuan jangka panjang yakni membantu siswa
memilih pekerjaan yang sesuai dengan minat, bakat dan kemampuannya. Sedangkan
menurut Bimo Walgito, tujuan dari bimbingan karir adalah untuk membantu para
siswa agar;
Pertama, dapat memahami dan menilai dirinya sendiri, terutama yang
berkaitan dengan potensi yang ada dalam dirinya mengenai kemampuan, minat,
bakat, dan cita-citanya. Kedua, menyadari dan memahami nilai-nilai yang ada dalam dirinya
dan yang ada dalam masyarakat. Ketiga, mengetahui berbagai jenis
pekerjaan yang berhubungan dengan potensi yang ada dalam dirinya, mengetahui
jenis-jenis pendidikan dan latihan yang diperlukan bagi suatu bidang tertentu,
serta memahami hubungan usaha dirinya yang sekarang dengan masa depannya. Keempat,
menemukan hambatan-hambatan yang mungkin timbul, yang disebabkan oleh dirinya
sendiri dan faktor lingkungan, serta mencari jalan untuk dapat mengatasi
hambatan-hambatan tersebut. Dan Kelima para siswa dapat merencanakan
masa depannya, serta menemukan karir dan kehidupannya yang sesuai.[9]
Adapun tujuan
bimbingan karir, bahwa bimbingan karir ini tidak bersifat Teacher Center,
melainkan sebaliknya bersifat Pupil Center. Bahwa para siswalah yang paling
aktif mengenali dirinya, memahami dan menemukan dirinya, memahami gambaran
dunia kerja, dan para siswa itu sendiri yang akan memilih dan memutuskan
pilihannya. Adapun para guru atau pembimbing,
hanya memberikan bantuan, pengarahan, dan bimbingan. Sekalipun demikian
tujuannya hanya satu yaitu untuk memberikan bekal setelah selesai pendidikan.
F. Penyelenggaraan
Bimbingan Karir
Cara pelaksanaan Bimbingan Karir di Sekolah terdiri dari dua macam
tehnik pendekatan, yaitu pendekatan individual dan pendekatan kelompok.
1.
Pendekatan Individual
Pendekatan Individual yaitu dengan cara melalui penyuluhan karier.
Bantuan dengan penyuluhan karir melalui dua cara yaitu:
a.
Konseling tentang pemecahan kesulitan dengan tujuan mengatasi
masalah yang dihadapi siswa.
b.
Bantuan perorangan agar masing-masing siswa dapat memahami
dirinya, memahami dunia kerja dan mengadakan penyesuaian antara dirinya dengan
dunia kerja.
2. Pendekatan Kelompok
Adapun cara yang dilakukan dalam cara
pelaksanaan bimbingan karir di sekolah dengan menggunakan pendekatan kelompok
yaitu dengan cara:
a. Paket belajar, yakni Pelaksanaan bimbingan
karir menggunakan lima pendekatan belajar, yaitu:
1) Pemahaman diri
2) Nilai-nilai
3) Pemahaman lingkungan
4) Hambatan dan cara mengatasinya, dan
5) Merencanakan masa depan
b. Kegiatan
bimbingan karir dilaksanakan secara intruksional. Dengan demikian bimbingan
karir tidak dilaksanakan secara khusus, tetapi dipadukan dengan kegiatan
belajar mengajar. Sehubungan dengan hal ini setiap guru dapat memberikan
bimbingan karir pada saat-saat memberikan pelajaran yang berhubungan dengan
suatu karir tertentu.
c. Bimbingan karir
dilaksanakan dalam bentuk pengajaran unit. Jika ini yang ditempuh maka kegiatan
bimbingan karir direncanakan dan di programkan oleh sekolah.
d. Kegiatan
bimbingan karir dilaksanakan pada hari-hari tertentu yang disebut hari karir
atau career day. Pada hari tersebut semua bimbingan karir dilaksanakan
berdasarkan program bimbingan karir yang telah ditetapkan oleh sekolah untuk
tiap tahun.
e. Karyawisata
karir yang diprogramkan oleh sekolah. Obyek karyawisata karir ini seharusnya
harus berkaitan dengan pengembangan karir siswa. Dengan karyawisata karir ini
siswa akan dapat mengetahui dengan tepat apa yang ada dalam kenyataannya.
Karena karyawisata ini dikaitkan dengan pengembangan karir. Maka pemilihan objek
harus dipikirkan secara matang.[10]
G. Kesimpulan
Bimbingan karir adalah bimbingan yang dilakukan untuk
mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan pekerjaan
atau jabatan (profesi) tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan
itu dan menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan pekerjaan yang telah
dimasuki. Prinsip dasar dalam bimbingan karir harus berfungsi dengan baik
sesuai tujuan yang telah ditetapkan dan prinsip bimbingan perlu diperhatikan
dengan baik agar dapat tercapai maksimal. Pelaksanaan bimbingan karir di
sekolah dapat dilakukan dengan dua teknik pendekatan, yaitu pendekatan
individual dan pendekatan kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
Febrini, Deni. 2011. Bimbingan Konseling. Yogyakarta : Teras.
Kamisa. 1997. Kamus
Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya : Kartika.
Sukardi, Dewa
Ketut. 1983. Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyeluhan di Sekolah. Surabaya : Usaha Nasional.
Sukardi, Dewa
Ketut. 1989. Bimbingan Karir di Sekolah-sekolah. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Tohirin. 2008. Bimbingan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta
: PT Raja Grafindo Persada.
Walgito, Bimo. 2010. Bimbingan dan Konseling (Studi & Karir). Yogyakarta :
CV. Andi Offset.
Winkel. 1991. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta:
PT. Gramedia.
https://dianpranata92.wordpress.com/bimbingan-karir/ , diakses pada tanggal 19 April 2020.
[1]Dewa
Ketut Sukardi, Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyeluhan di Sekolah, (Surabaya : Usaha Nasional, 1983), 20.
[2]Deni
Febrini, Bimbingan Konseling, (Yogyakarta:Teras, 2011), 9.
[4]Dewa
Ketut Sukardi, Bimbingan Karir di Sekolah-sekolah, (Jakarta: Ghalia
Indonesia, 1989), 17.
[5]Winkel, Bimbingan dan Konseling di Institusi
Pendidikan, (Jakarta: PT. Gramedia, 1991), 124.
[7]Tohirin, Bimbingan Konseling di Sekolah dan Madrasah, (Jakarta : PT
Raja Grafindo Persada, 2008), 132-133.
[9]Bimo
Walgito, Bimbingan dan Konseling (Studi & Karir) (Yogyakarta: CV. Andi Offset,
2010), 202-203.
[10]Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling (Studi dan Karir),.. 198.
Comments
Post a Comment